Thursday, April 28, 2011

Gue-Elo Versus Aku-Kamu

Sekedar mengingat tentang obrolan berat ringan antara gue dan Dzikry Purnama Dua Belas tentang pemakaian kata "Gue-Lo" END! dan "Aku-Kamu", gue jadi kepikiran sampe sekarang. Kenapa? Eh jangan kenapa dulu deh. Simak dialog kita berikut ini terlebih dahulu:

Situasi: Dalam perjalanan pulang dari Metro, di mobil si Iik. Pemeran; Gue, Iik, Adit Aw, Echi, Meli. Kebetulan si Wida udah pulang (dan ga penting juga diceritain).
Ayin cantik: : "Iya.. bla, bla, bla... gue bla, bla, bla..." << Lupa apa obrolannya. Dodol!!
Meli            : "He eh. Gue juga da..." << Masih lupa nih apa jawabannya. Dodol!!
(Tiba-tiba Iik nimbrung padahala lagi nyetir mobil, ya terus kenapa? Suka-suka dia kali)
Iik               : "Ya ampun. Please deh, GUE-ELO-ENDHHH!"
Meli&Ayin  : "Naon, Ik??"
Iik               : "Abis. Manggilnya gitu banget deh kalian. Pake nama aja sih. Gausah ggueeh-eloowwhh gitu," (masih sambil nyetir, ya iyalah lo pikir sambil kayang)
Ayin            : "Masalahnya gini, Ik. Kita pake Gue-Elo tuh bukan karena merasa diri kita gaul ya (emang kita cantik sih). Tapi, kita punya persepsi yang sama kalo kita pake Aku-Kamu, bakal ngerasa kayak kurang kenal aja. Ya alasan utama sih, kalo mau ngejekin jadi aneh."
Meli            : "Idem, Ik. Kalo ngejekin sesama sih emang enak pake Gue-Elo. Dan nyaman aja makenya. Mengurangi jarak gitu deh."
Iik               : "Coba deh kalo kalian pake nama aja manggilnya. Sok cobain geura Yin."
Ayin            : *ambil suara* "Ehm.. Abis ini kita mau kemana? AYIN mau--"
Semua         : "ATUHLAH YIN, GA PANTES!"
Ayin            : "Tuh kan, Ik."
Meli            : "Gue pernah baca di majalah Trubus (something) kalo penggunaan nama saat lagi ngobrol sama temen itu menandakan kalo kita masih kebawa masa manja-manjanya pas remaja.  Sebagai identitas juga, sih."
Ayin            : "Nah iya, gitu Ik. Kalo gue sih ya, ngerasa jadi kayak anak manja aja saat gue bilang, Ayin mau ini, bla, bla.."

Sebentar, peran yang laen di dialog ini kok cuma diem aja? Sebenernya mereka ngasih komen-komen gitu deh, tapi cuma "Idem" aja. Jadi ya gausah gue tulis kali ya.

Nah, jadi gini. Menurut pemikiran gue (bagian otak yang belum terkontaminasi hal-hal yang geje dan ga beres), bahasa itu bukan sebagai alat transportasi komunikasi aja. Secara pragmatik, bahasa itu semacam Unserstanding many meanings. Emang, sebagian orang yang ga terlalu bersahabat dengan lingkungan yang menggunakan Gue-Elo akan susah terima kalo itu tuh bahasa pergalauan pergaulan yang sah-sah aja dipake sama semua orang (asal digunakan secara kontekstual ya). Sebenernya kan bahasa (yang dibilang orang bahasa gaul) itu berasal dari Betawi yang kalo ngomong kesannya ceplas-ceplos. Dari bahasa daerah kan? (cuma udah sedikit mengalami modifikasi).

Gue tau pernah ada sedikit "gunjingan" kecil yang sebenernya ga penting masalah penggunaan Gue-Elo di kampus. Sebuah gumpalan kumpulan anak-anak di kampus, tepatnya di jurusan gue, terdengar menggunakan Gue-Elo di sekitarnya. Mau tau apa yang terjadi? *backsound horror* Yang terjadi adalah...*masih backsound horror* Yang terjadi, yaaa gitu deh! *horror gagal*. Yak, orang-orang sekitar (yang SOK TAU) dan beberapa senior senaaaaang sekali melempar cilok protes.
"Ih, sok gaul pisan yah. Make Gue-Elo gitu. Meuni geuleuh,"
"Please deh book, 2011 pake Gue-Elo?" << kayanya ini lebih gaul deh cyynn...

Yang lebih penting lagi, gue sekarang pake Gue-Elo sama temen-temen kampus, karena gue ga ngerti bahasa Sunda, man! Belajar juga sih, paling gue ngerti orang yang ngomong aja. Kalo buat make sehari-hari mending engga deh, daripada ketauan begonya. Dan temen-temen kampus gue yang sesama orang Sunda ya pake bahasa Sunda. Gue juga pake bahasa Inggris Melayu-Bangka sama temen-temen se-daerah gue. Jadi, bukan berarti juga kita mengacuhkan bahasa daerah masing-masing kan?
Kalo masalah penggunaan Gue-Elo di blog dodol gue ini, bukannya blog gue mau sok gaul juga. Dosen gue pernah bilang kalo menulis itu seperti menyanyi, kita harus punya karakter yang ga bisa kita jiplak dari orang laen (ini juga kontekstual sih, kalo nulis karya ilmiah sama skripsi sih harus ikut peraturan). Jadi, ya sepertinya gue nemuin gaya penulisan blog yang haseeek gitu deh!<< Sok asik.

Okay, gue rasa cukup untuk postingan hari ini. Intinya, jangan takut bereskpresi. Jangan munafik saat bereskpresi. Dan jangan FAKE saat lo berekspresi!

                                 THANKYOU INDONESIA!!
 
P.S: Malah sekarang, di kampus gue, orang-orang yang mencemooh tentang penggunaan Gue-Elo sekarang telah resmi menggunakan Gue-Elo dalam pergaulannya. 

Saturday, April 16, 2011

I Love You Gigih Noor Syafitri!!

Gieh & Ayin

Sahabat,
maaf...
Aku tak bisa terjaga saat detik-detik hari bersejarahmu ini
Aku tak sanggup membantumu untuk meniupkan 19 lilin untukmu
Aku tak mampu memberimu bolu empuk yang berhiaskan cream warna-warni
Aku pun tak bisa mengirimu bunga-bunga indah dan barang-barang branded ke tempatmu...

Sahabat,
maaf...
Jika selama ini ku sering menyakitimu saat kita masih menjadi pejuang putih abu-abu..
Jika selama ini ku sering mengacuhkanmu saat kau benar-benar membutuhkan aku
Saat aku tak ada untukmu di hari-hari tersulitmu
Saat aku lupa mengucapkan hal-hal yaang membuat dirimu bersemangat...
Ini kita lagi galau yah?
Kala aku tak ingat untuk membuatmu lebih kuat
Bahkan saat kau sakit pun menjenguk aku tak sempat..

Sahabat,
Hampir tujuh tahun, saat kita habiskan waktu bersama..
Dari hanya ber-haha-hihi sampai menitikkan air mata bersama..
Semua haru biru dan suka cita telah kita lewati
Membingkai hari-hari dengan senyum dan sakit hati
Kau yang terhebat
Kau yang terkuat

Sahabat,
Aku tak punya apa-apa hari ini.
Tapi hari ini aku ingin mengungkapkan
bahwa betapa bahagianya aku memilikimu
bahwa betapa aku menyayangimu sebagai saudara kandungmu
bahwa se seringnya kita berselisih, aku tetap menghargaimu
bahwa betapa senangnya aku saat 16 April datang padamu
bahwa...
sahabat sepertimu adalah salah satu anugerah terindah dari Tuhan.

Cinta, sayang, rinduku meruang dan mewaktu, sahabat.
Cinta, sayang, rinduku takkan meranggas, sahabat.
Aku merindu,
pelukan hangat dan candaan kita dulu
Aku merindumu, sahabat...

HAPPY BIRTHDAY GIGIH NOOR SYAFITRI!!

Maaf yaaah cuma bisa ngasih ini, semoga kita bisa ketemu di Jogja, atau di Pulau Bangka kita tercinta. Semoga tambah dewasa, dilindungi Allah SWT, dikasih kekuatan dalam setiap cobaan, dan jadi wanita berhijab yang selalu istiqomah!! LOVE YOU!!
And, The pictures proved our laughter, our joy, our  love...
Ini abis UN sama UAs yah? :)
\
Ini jaman kapan ya Tuhan?  
Ini pas lawatan sejarah ih:D


I wish the other is envy with us :D
I think it's the last day we had a picture together ;(
P.S: Maaf yah telat ngucapinnya, bukannya telat, tapi emang sengaja, hihi :D Muaaah :*

"Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan"
(SO7-Kisah Klasik)

Tuesday, April 12, 2011

Imajinasi Hati

Jika bisa ku berlayar di hamparan lautan pikirmu
Akan ku buatkan sebuah kapal yang tangguh
Untuk menahan kuatnya ombak yang menabrakku
Untuk menahan kencangnya angin yang merasukku
Terombang-ambing, terlunta-lunta, sendiri tanpa awak kapal
Maka akulah Sang Nahkoda pikiranmu.

Jika bisa kemudian ku berlabuh di relung hatimu
Akan ku buat sebuah jangkar yang berat tanpa karat
Agar ku tak mudah pergi dari tambatan
Agar ku bisa membangun labuhan yang indah
Kan ku hias dengan kapal-kapal kecil lainnya
Kan ku bingkai dengan taman bunga yang selalu bersemi
Maka Kau lah labuhan terakhirku, takkan ku tambat ke hati yang lain..

Jika bisa ku lukis wajahmu
Aku akan menjadi pelukis yang paling hebat
Kan ku berikan warna warna natural
Menggambarkan beningnya dirimu
Kan ku beri garis-garis tegas
Menggambarkan teguhnya perangaimu
Ku bingkai dengan berlapis-lapis emas
Emas termahal di dunia
Maka aku lah Sang pelukis terhebatmu..

Sayangnya, aku tak bisa membangun kapal
Bahkan perahu kecilpun.
Sayangnya, aku bahkan tak tahu bentuknya jangkar
Apalagi membangun pelabuhan
Aku buta akan warna, yang aku tahu hanyalah hitam, putih, dan abu saja
Sayangnya, aku tak mampu membeli emas

Tapi tahukah kamu?
Bisa saja aku hanyut dengan kapalku itu
Bisa saja labuhan itu hancur dihempas ombak
Bisa saja lukisan itu luntur dimakan waktu

Dan..
Bolehkah aku mencintamu dengan rasa yang tak terpatri dengan apapun?
Bolehkah aku merindumu sampai hatiku beku menunggu?

Saturday, April 9, 2011

Second HELL!

What do I expect?
Having so many pretty pictures
Delivering so much mindset
Just break my existance, in my surroundings NOW even the college!
Step on a dry ground, just sharpen your foot..
Looking up people are insulted
Am merely alone looking for the kind-hearted fellow...
Can I be given a favour?
No. Surroundings is faking. Surroundings is betraying...

What can I expect then?
For years wading through the blue journey
Seeing the backstabbers are enjoying their fake world
Looking up the jetset people are complaining their fucking luxury
Looking down many poor spots are getting small

Why do I have to expect?
Each single day is blue
Each single week is sorrow
It is dried up, it is blown out
It's hell. It's hell!
God said that Hell is for bad ones in other world
But why do I live in hell in the world now?

Tuesday, April 5, 2011

FPBS Basketball Team: The Memorable Team

a.(ki-ka): tendi, icha, nazwa, fitri, ayin, syifa b.(ki-ka): nene, putri, iyo, chi



Akhir-akhir ini gue lagi kangen sama tim basket gue. Kenapa kangen? Soalnya semenjak semester dua, udah ga pernah latian lagi nih. Biasanya tiap Selasa jam 4 pasti udah nangkring di Sabuga. Terus pulangnya malem. Dulu sih rasanya cape, tapi sekarang malah kangen pengen latihan lagi. Dih, apalagi pas jaman IBBAF (gue lupa singkatannya apa tapi ini liga basket antar fakultas di UPI), bulan Novemeber (detik-detik 18 tahunnya gue) hampir seminggu tiap malem pulang dari Gymnasium. Yah, walopun akhirnya gagal pas mau semifinal but  It was damn GREAT for my first league in my college ever!!

Dari SMA gue emang aktif maen basket. Pertandingan, liga, kompetisi udah biasa buat gue. Menang, kalah, emosi, kesel, cidera juga udah biasa. Dulunya, gue ketemu orang yang berarti buat gue meski sekarang ga ada artinya lagi << elaaah malah curcol -____-"
Sepatu basket, ankle, celana basket, gue koleksi saking addictnya sama basket. Kulit item, dekil, rambut minyakan (dulunya belom pake keurudung), badan kurusan (dan tetep cantik) gara-gara basket. Kalo udah maen basket, kayanya hidup gue indah banget kayak cuma gue aja yang cantik di dunia. Partner sejati gue pas SMA: Raflita Lizzatiani (biasanya maen di foward) sama Darie Tamara Fajarini (Guard).

Okay, balik lagi ke tim FPBS yaah!
Kalo di tim FPBS, gue biasanya selalu jadi starter tiap pertandingan. Posisi gue di Guard. Kalo lagi offense gue maen di high post tapi kalo lagi defense gue maen di low post. Nah, bukannya sombong yah, tapi gue selalu dipercayai untuk maen di tiap quarter karena gue Alhamdulillah diandelin jadi defender. Yah dan kalo offense paling kontribusi gue ngasih assist aja ke kapten (Teh Iyo). Ah, liga basket antar fakultas tuh memorable banget lah :) 

Ada yang bikin gue ga enak sebenernya. Awalnya gue ga dimasukkin tim pas mau tanding IBBAF. Tapi finally gue dimasukkin sang pelatih ke tim ngegantiin Teh Vera. Gue juga ga ngerti kenapa, tapi gue minta maaf sebesar-besarnya ke teteh yang harusnya tanding. Mungkin teteh ada halangan atau apa gitu (gue juga kurang jelas) jadi gue pengganti si teteh :)

Oh ya, FPBS juga punya tim cowonya yang digawangi (basket ga pake gawang anyway) oleh Kang Regi merangkap sebagai pelatih kita. Mereka juga hebat-hebat walo nasibnya sama kayak tim cewe pas jaman IBBAF. Hihihi. Tetep semangat yah temans!!

Dulu selepas gue SMA, udah ada niat buat berhenti maen basket. Gue pikir itu bakal menghambat kuliah gue and I was totally WRONG. Kuliah gue lancar-lancar aja. Malah jadinya ga flat karna basket. Gue nemuin temen-temen baru juga di luar jurusan gue, ga stuck di Bahasa Inggris aja. 

Anyway, gue pernah jadi kapten pas tanding antar angkatan di jurusan gue. Pertandingan pertama lawan anak-anak 2008 (yang sedikit bermasalah di akhir pertandingan) dan kita menang dongs! Bangga banget gue karna biarpun kita cuma berlima dan pemain cadangan cuma satu: Gue, Aulia Angesti, Gita Arantxa, Melisa Sabrina, Assyifa Maryam, Kinanti Ardyawardhani), tapi....phew! They were fucking GREAT at all.

Sekarang, semuanya cuma bisa diinget doang. Hiks. 
Pengen latihan lagi lag bareng tim FPBS!!!
Andai di Universitas gue Gymnasiumnya ga disewa, kita ga perlu lagi jauh-jauh ke Sabuga. Kita ga perlu lagi bayar lima ribu perak tiap orang. Hhhh...
Ini anak 2010 nya :D
di kosan Syifa abis tanding :)
Udah ga karuan muka kalo abis tanding :P
 P.S: Semester ini katanya mau latihan lagi, semoga yah! Aminnn :D

Thursday, March 24, 2011

Untitled Part II; MJP

Tidakkah kita memandang bulan yang sama?
Kala rindu menyerbu kalbu
hingga menusuk rusuk tersuruk
bahkan merasuk ke aliran denyut nadiku
Mengenang senyummu bak candu menyisakan pilu
mengenang suaramu pun aku merindu...

Tidakkah kita menunjuk bulan yang sama?
Kala ku pergi jauh meninggalkanmu
meninggalkan hati yang terlanjur letih
Tapi ku titip pesan pada ribuan bintang
meski ragaku tak lagi di sana dan tertatih
hati ini ku tinggalkan untuk temani...

Tidakkah kita mencinta bulan yang sama?
Batin ini tak sanggup merindu
Ku takut cintaku meranggas tak berbekas
Ku takut dirimu ternyata tak merindu
Lalu cinta hanyalah sebuah cerita
yang berakhir dengan derita...

Wednesday, March 23, 2011

A Private Symbol; A Cup of Coffee; Bitter&Sweet of the Taste , and The Mate

Sekedar refresh mata kuliah Foundation of Literature kemaren, yaitu membahas Elements of Poetry, khususnya bagian Figurative Language tentang Simbol pada sebuah puisi. Nah, menurut...(dosen dan buku) ada dua jenis simbol, yaitu: 1. Private Symbol dan 2. Universal Symbol. Yang banyak dibahas lebih ke Private Symbol, yaitu simbol yang dimaknai dan dibikin sendiri sama writernya.
Terus, dosennya nyuruh seisi kelas buat bikin satu private symbol yang punya filosofi tersendiri. Daaan, beliau cuma ngasih waktu tiga menit! Yang terlintas di benak gue sebenernya musik Jazz karena musik Jazz itu udah kayak obat penenang buat gue <--- Biasa, orang sakit jiwa kan butuh penenang -___-"
Tapi gue langsung inget bahwa secangkir kopi tuh lebih punya filosofi daripada musik Jazz dan saat dosennya nanya ada yag mau berbagi simbolnya atau engga, gue reflek aja ngacungin jempol tangan. Dan... "Well Sir, my private symbol is a cup of coffee, rr.. I mean a glass of coffee... because:

Ini merk kopi favorit gue, yang Robusta lebih enak lohh~
- A spoon of Coffee means , the bitter taste of the coffee represents the bitter of my life. I believe that everyone in this world has undergone a single thing of the bitter things in his/her life. Eventhough it's bitter in my tounge, but there's an exotic effect; the caffein. I don't know why, caffein makes me better in every cases; doing assignments, mood boaster, spending the whole night, even for breakfast.

Hmm..  apapun merknya, yang penting manis kayak gue~
 - A spoon of sweet sugar means, sugar is always sweet and how can I face every single bitter thing in my life? I don't ruin, but I run it sweetly. It's fine if many bitter things struck me, whatsoever it is, I will solve it with many sweet ways just like a spoon of sugar.

Eh anyway, dibayar kok buat promosi*sumpah* hehehe
- A spoon of coffeemate means, it represents the colour of my life. Why? In this social life, I don't live alone and I need others, indeed I need many mates. I'm a social bone who love mingling so much. If I drink a coffee, a coffeemate or creamer makes the taste of the coffee better, and it changes its colour. When a spoon of coffee and a spoon of sugar don't change the colour, stay black. A creamer can change it into a brown one. Just like friends, they change my flat life =)... "

Well, itulah yang saya pikirkan selama tiga menit. Simpel, kan? Hehe. Tapi ternyata temen-temen di kelas saya juga punya private symbol yang lebih dahsyat dan menecengangkan looh. Ada yang bilang pohon adalah private symbolnya, karena pohon itu semakin meninggi tapi dia tetep bisa ngelindungin apapun yang dibawahnya, terus ada yang bilang topi caping, karena dari kecil dia pengen jadi petani (yang jelas udah ngasih kontribusi besar pada negara kita tercinta ini), dan juga ada yang puya jam tangan sebagai private symbolnya karena ayahnya pengen dia menghargai waktu sebaik mungkin. Waaaah, hebat-hebat yah! Nah, kalo gue dan temen-temen gue udah nemuin private symbolnya, gimana dengan lo guys?