Thursday, April 28, 2011

Gue-Elo Versus Aku-Kamu

Sekedar mengingat tentang obrolan berat ringan antara gue dan Dzikry Purnama Dua Belas tentang pemakaian kata "Gue-Lo" END! dan "Aku-Kamu", gue jadi kepikiran sampe sekarang. Kenapa? Eh jangan kenapa dulu deh. Simak dialog kita berikut ini terlebih dahulu:

Situasi: Dalam perjalanan pulang dari Metro, di mobil si Iik. Pemeran; Gue, Iik, Adit Aw, Echi, Meli. Kebetulan si Wida udah pulang (dan ga penting juga diceritain).
Ayin cantik: : "Iya.. bla, bla, bla... gue bla, bla, bla..." << Lupa apa obrolannya. Dodol!!
Meli            : "He eh. Gue juga da..." << Masih lupa nih apa jawabannya. Dodol!!
(Tiba-tiba Iik nimbrung padahala lagi nyetir mobil, ya terus kenapa? Suka-suka dia kali)
Iik               : "Ya ampun. Please deh, GUE-ELO-ENDHHH!"
Meli&Ayin  : "Naon, Ik??"
Iik               : "Abis. Manggilnya gitu banget deh kalian. Pake nama aja sih. Gausah ggueeh-eloowwhh gitu," (masih sambil nyetir, ya iyalah lo pikir sambil kayang)
Ayin            : "Masalahnya gini, Ik. Kita pake Gue-Elo tuh bukan karena merasa diri kita gaul ya (emang kita cantik sih). Tapi, kita punya persepsi yang sama kalo kita pake Aku-Kamu, bakal ngerasa kayak kurang kenal aja. Ya alasan utama sih, kalo mau ngejekin jadi aneh."
Meli            : "Idem, Ik. Kalo ngejekin sesama sih emang enak pake Gue-Elo. Dan nyaman aja makenya. Mengurangi jarak gitu deh."
Iik               : "Coba deh kalo kalian pake nama aja manggilnya. Sok cobain geura Yin."
Ayin            : *ambil suara* "Ehm.. Abis ini kita mau kemana? AYIN mau--"
Semua         : "ATUHLAH YIN, GA PANTES!"
Ayin            : "Tuh kan, Ik."
Meli            : "Gue pernah baca di majalah Trubus (something) kalo penggunaan nama saat lagi ngobrol sama temen itu menandakan kalo kita masih kebawa masa manja-manjanya pas remaja.  Sebagai identitas juga, sih."
Ayin            : "Nah iya, gitu Ik. Kalo gue sih ya, ngerasa jadi kayak anak manja aja saat gue bilang, Ayin mau ini, bla, bla.."

Sebentar, peran yang laen di dialog ini kok cuma diem aja? Sebenernya mereka ngasih komen-komen gitu deh, tapi cuma "Idem" aja. Jadi ya gausah gue tulis kali ya.

Nah, jadi gini. Menurut pemikiran gue (bagian otak yang belum terkontaminasi hal-hal yang geje dan ga beres), bahasa itu bukan sebagai alat transportasi komunikasi aja. Secara pragmatik, bahasa itu semacam Unserstanding many meanings. Emang, sebagian orang yang ga terlalu bersahabat dengan lingkungan yang menggunakan Gue-Elo akan susah terima kalo itu tuh bahasa pergalauan pergaulan yang sah-sah aja dipake sama semua orang (asal digunakan secara kontekstual ya). Sebenernya kan bahasa (yang dibilang orang bahasa gaul) itu berasal dari Betawi yang kalo ngomong kesannya ceplas-ceplos. Dari bahasa daerah kan? (cuma udah sedikit mengalami modifikasi).

Gue tau pernah ada sedikit "gunjingan" kecil yang sebenernya ga penting masalah penggunaan Gue-Elo di kampus. Sebuah gumpalan kumpulan anak-anak di kampus, tepatnya di jurusan gue, terdengar menggunakan Gue-Elo di sekitarnya. Mau tau apa yang terjadi? *backsound horror* Yang terjadi adalah...*masih backsound horror* Yang terjadi, yaaa gitu deh! *horror gagal*. Yak, orang-orang sekitar (yang SOK TAU) dan beberapa senior senaaaaang sekali melempar cilok protes.
"Ih, sok gaul pisan yah. Make Gue-Elo gitu. Meuni geuleuh,"
"Please deh book, 2011 pake Gue-Elo?" << kayanya ini lebih gaul deh cyynn...

Yang lebih penting lagi, gue sekarang pake Gue-Elo sama temen-temen kampus, karena gue ga ngerti bahasa Sunda, man! Belajar juga sih, paling gue ngerti orang yang ngomong aja. Kalo buat make sehari-hari mending engga deh, daripada ketauan begonya. Dan temen-temen kampus gue yang sesama orang Sunda ya pake bahasa Sunda. Gue juga pake bahasa Inggris Melayu-Bangka sama temen-temen se-daerah gue. Jadi, bukan berarti juga kita mengacuhkan bahasa daerah masing-masing kan?
Kalo masalah penggunaan Gue-Elo di blog dodol gue ini, bukannya blog gue mau sok gaul juga. Dosen gue pernah bilang kalo menulis itu seperti menyanyi, kita harus punya karakter yang ga bisa kita jiplak dari orang laen (ini juga kontekstual sih, kalo nulis karya ilmiah sama skripsi sih harus ikut peraturan). Jadi, ya sepertinya gue nemuin gaya penulisan blog yang haseeek gitu deh!<< Sok asik.

Okay, gue rasa cukup untuk postingan hari ini. Intinya, jangan takut bereskpresi. Jangan munafik saat bereskpresi. Dan jangan FAKE saat lo berekspresi!

                                 THANKYOU INDONESIA!!
 
P.S: Malah sekarang, di kampus gue, orang-orang yang mencemooh tentang penggunaan Gue-Elo sekarang telah resmi menggunakan Gue-Elo dalam pergaulannya. 

Saturday, April 16, 2011

I Love You Gigih Noor Syafitri!!

Gieh & Ayin

Sahabat,
maaf...
Aku tak bisa terjaga saat detik-detik hari bersejarahmu ini
Aku tak sanggup membantumu untuk meniupkan 19 lilin untukmu
Aku tak mampu memberimu bolu empuk yang berhiaskan cream warna-warni
Aku pun tak bisa mengirimu bunga-bunga indah dan barang-barang branded ke tempatmu...

Sahabat,
maaf...
Jika selama ini ku sering menyakitimu saat kita masih menjadi pejuang putih abu-abu..
Jika selama ini ku sering mengacuhkanmu saat kau benar-benar membutuhkan aku
Saat aku tak ada untukmu di hari-hari tersulitmu
Saat aku lupa mengucapkan hal-hal yaang membuat dirimu bersemangat...
Ini kita lagi galau yah?
Kala aku tak ingat untuk membuatmu lebih kuat
Bahkan saat kau sakit pun menjenguk aku tak sempat..

Sahabat,
Hampir tujuh tahun, saat kita habiskan waktu bersama..
Dari hanya ber-haha-hihi sampai menitikkan air mata bersama..
Semua haru biru dan suka cita telah kita lewati
Membingkai hari-hari dengan senyum dan sakit hati
Kau yang terhebat
Kau yang terkuat

Sahabat,
Aku tak punya apa-apa hari ini.
Tapi hari ini aku ingin mengungkapkan
bahwa betapa bahagianya aku memilikimu
bahwa betapa aku menyayangimu sebagai saudara kandungmu
bahwa se seringnya kita berselisih, aku tetap menghargaimu
bahwa betapa senangnya aku saat 16 April datang padamu
bahwa...
sahabat sepertimu adalah salah satu anugerah terindah dari Tuhan.

Cinta, sayang, rinduku meruang dan mewaktu, sahabat.
Cinta, sayang, rinduku takkan meranggas, sahabat.
Aku merindu,
pelukan hangat dan candaan kita dulu
Aku merindumu, sahabat...

HAPPY BIRTHDAY GIGIH NOOR SYAFITRI!!

Maaf yaaah cuma bisa ngasih ini, semoga kita bisa ketemu di Jogja, atau di Pulau Bangka kita tercinta. Semoga tambah dewasa, dilindungi Allah SWT, dikasih kekuatan dalam setiap cobaan, dan jadi wanita berhijab yang selalu istiqomah!! LOVE YOU!!
And, The pictures proved our laughter, our joy, our  love...
Ini abis UN sama UAs yah? :)
\
Ini jaman kapan ya Tuhan?  
Ini pas lawatan sejarah ih:D


I wish the other is envy with us :D
I think it's the last day we had a picture together ;(
P.S: Maaf yah telat ngucapinnya, bukannya telat, tapi emang sengaja, hihi :D Muaaah :*

"Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan"
(SO7-Kisah Klasik)

Tuesday, April 12, 2011

Imajinasi Hati

Jika bisa ku berlayar di hamparan lautan pikirmu
Akan ku buatkan sebuah kapal yang tangguh
Untuk menahan kuatnya ombak yang menabrakku
Untuk menahan kencangnya angin yang merasukku
Terombang-ambing, terlunta-lunta, sendiri tanpa awak kapal
Maka akulah Sang Nahkoda pikiranmu.

Jika bisa kemudian ku berlabuh di relung hatimu
Akan ku buat sebuah jangkar yang berat tanpa karat
Agar ku tak mudah pergi dari tambatan
Agar ku bisa membangun labuhan yang indah
Kan ku hias dengan kapal-kapal kecil lainnya
Kan ku bingkai dengan taman bunga yang selalu bersemi
Maka Kau lah labuhan terakhirku, takkan ku tambat ke hati yang lain..

Jika bisa ku lukis wajahmu
Aku akan menjadi pelukis yang paling hebat
Kan ku berikan warna warna natural
Menggambarkan beningnya dirimu
Kan ku beri garis-garis tegas
Menggambarkan teguhnya perangaimu
Ku bingkai dengan berlapis-lapis emas
Emas termahal di dunia
Maka aku lah Sang pelukis terhebatmu..

Sayangnya, aku tak bisa membangun kapal
Bahkan perahu kecilpun.
Sayangnya, aku bahkan tak tahu bentuknya jangkar
Apalagi membangun pelabuhan
Aku buta akan warna, yang aku tahu hanyalah hitam, putih, dan abu saja
Sayangnya, aku tak mampu membeli emas

Tapi tahukah kamu?
Bisa saja aku hanyut dengan kapalku itu
Bisa saja labuhan itu hancur dihempas ombak
Bisa saja lukisan itu luntur dimakan waktu

Dan..
Bolehkah aku mencintamu dengan rasa yang tak terpatri dengan apapun?
Bolehkah aku merindumu sampai hatiku beku menunggu?

Saturday, April 9, 2011

Second HELL!

What do I expect?
Having so many pretty pictures
Delivering so much mindset
Just break my existance, in my surroundings NOW even the college!
Step on a dry ground, just sharpen your foot..
Looking up people are insulted
Am merely alone looking for the kind-hearted fellow...
Can I be given a favour?
No. Surroundings is faking. Surroundings is betraying...

What can I expect then?
For years wading through the blue journey
Seeing the backstabbers are enjoying their fake world
Looking up the jetset people are complaining their fucking luxury
Looking down many poor spots are getting small

Why do I have to expect?
Each single day is blue
Each single week is sorrow
It is dried up, it is blown out
It's hell. It's hell!
God said that Hell is for bad ones in other world
But why do I live in hell in the world now?

Tuesday, April 5, 2011

FPBS Basketball Team: The Memorable Team

a.(ki-ka): tendi, icha, nazwa, fitri, ayin, syifa b.(ki-ka): nene, putri, iyo, chi



Akhir-akhir ini gue lagi kangen sama tim basket gue. Kenapa kangen? Soalnya semenjak semester dua, udah ga pernah latian lagi nih. Biasanya tiap Selasa jam 4 pasti udah nangkring di Sabuga. Terus pulangnya malem. Dulu sih rasanya cape, tapi sekarang malah kangen pengen latihan lagi. Dih, apalagi pas jaman IBBAF (gue lupa singkatannya apa tapi ini liga basket antar fakultas di UPI), bulan Novemeber (detik-detik 18 tahunnya gue) hampir seminggu tiap malem pulang dari Gymnasium. Yah, walopun akhirnya gagal pas mau semifinal but  It was damn GREAT for my first league in my college ever!!

Dari SMA gue emang aktif maen basket. Pertandingan, liga, kompetisi udah biasa buat gue. Menang, kalah, emosi, kesel, cidera juga udah biasa. Dulunya, gue ketemu orang yang berarti buat gue meski sekarang ga ada artinya lagi << elaaah malah curcol -____-"
Sepatu basket, ankle, celana basket, gue koleksi saking addictnya sama basket. Kulit item, dekil, rambut minyakan (dulunya belom pake keurudung), badan kurusan (dan tetep cantik) gara-gara basket. Kalo udah maen basket, kayanya hidup gue indah banget kayak cuma gue aja yang cantik di dunia. Partner sejati gue pas SMA: Raflita Lizzatiani (biasanya maen di foward) sama Darie Tamara Fajarini (Guard).

Okay, balik lagi ke tim FPBS yaah!
Kalo di tim FPBS, gue biasanya selalu jadi starter tiap pertandingan. Posisi gue di Guard. Kalo lagi offense gue maen di high post tapi kalo lagi defense gue maen di low post. Nah, bukannya sombong yah, tapi gue selalu dipercayai untuk maen di tiap quarter karena gue Alhamdulillah diandelin jadi defender. Yah dan kalo offense paling kontribusi gue ngasih assist aja ke kapten (Teh Iyo). Ah, liga basket antar fakultas tuh memorable banget lah :) 

Ada yang bikin gue ga enak sebenernya. Awalnya gue ga dimasukkin tim pas mau tanding IBBAF. Tapi finally gue dimasukkin sang pelatih ke tim ngegantiin Teh Vera. Gue juga ga ngerti kenapa, tapi gue minta maaf sebesar-besarnya ke teteh yang harusnya tanding. Mungkin teteh ada halangan atau apa gitu (gue juga kurang jelas) jadi gue pengganti si teteh :)

Oh ya, FPBS juga punya tim cowonya yang digawangi (basket ga pake gawang anyway) oleh Kang Regi merangkap sebagai pelatih kita. Mereka juga hebat-hebat walo nasibnya sama kayak tim cewe pas jaman IBBAF. Hihihi. Tetep semangat yah temans!!

Dulu selepas gue SMA, udah ada niat buat berhenti maen basket. Gue pikir itu bakal menghambat kuliah gue and I was totally WRONG. Kuliah gue lancar-lancar aja. Malah jadinya ga flat karna basket. Gue nemuin temen-temen baru juga di luar jurusan gue, ga stuck di Bahasa Inggris aja. 

Anyway, gue pernah jadi kapten pas tanding antar angkatan di jurusan gue. Pertandingan pertama lawan anak-anak 2008 (yang sedikit bermasalah di akhir pertandingan) dan kita menang dongs! Bangga banget gue karna biarpun kita cuma berlima dan pemain cadangan cuma satu: Gue, Aulia Angesti, Gita Arantxa, Melisa Sabrina, Assyifa Maryam, Kinanti Ardyawardhani), tapi....phew! They were fucking GREAT at all.

Sekarang, semuanya cuma bisa diinget doang. Hiks. 
Pengen latihan lagi lag bareng tim FPBS!!!
Andai di Universitas gue Gymnasiumnya ga disewa, kita ga perlu lagi jauh-jauh ke Sabuga. Kita ga perlu lagi bayar lima ribu perak tiap orang. Hhhh...
Ini anak 2010 nya :D
di kosan Syifa abis tanding :)
Udah ga karuan muka kalo abis tanding :P
 P.S: Semester ini katanya mau latihan lagi, semoga yah! Aminnn :D

Thursday, March 24, 2011

Untitled Part II; MJP

Tidakkah kita memandang bulan yang sama?
Kala rindu menyerbu kalbu
hingga menusuk rusuk tersuruk
bahkan merasuk ke aliran denyut nadiku
Mengenang senyummu bak candu menyisakan pilu
mengenang suaramu pun aku merindu...

Tidakkah kita menunjuk bulan yang sama?
Kala ku pergi jauh meninggalkanmu
meninggalkan hati yang terlanjur letih
Tapi ku titip pesan pada ribuan bintang
meski ragaku tak lagi di sana dan tertatih
hati ini ku tinggalkan untuk temani...

Tidakkah kita mencinta bulan yang sama?
Batin ini tak sanggup merindu
Ku takut cintaku meranggas tak berbekas
Ku takut dirimu ternyata tak merindu
Lalu cinta hanyalah sebuah cerita
yang berakhir dengan derita...

Wednesday, March 23, 2011

A Private Symbol; A Cup of Coffee; Bitter&Sweet of the Taste , and The Mate

Sekedar refresh mata kuliah Foundation of Literature kemaren, yaitu membahas Elements of Poetry, khususnya bagian Figurative Language tentang Simbol pada sebuah puisi. Nah, menurut...(dosen dan buku) ada dua jenis simbol, yaitu: 1. Private Symbol dan 2. Universal Symbol. Yang banyak dibahas lebih ke Private Symbol, yaitu simbol yang dimaknai dan dibikin sendiri sama writernya.
Terus, dosennya nyuruh seisi kelas buat bikin satu private symbol yang punya filosofi tersendiri. Daaan, beliau cuma ngasih waktu tiga menit! Yang terlintas di benak gue sebenernya musik Jazz karena musik Jazz itu udah kayak obat penenang buat gue <--- Biasa, orang sakit jiwa kan butuh penenang -___-"
Tapi gue langsung inget bahwa secangkir kopi tuh lebih punya filosofi daripada musik Jazz dan saat dosennya nanya ada yag mau berbagi simbolnya atau engga, gue reflek aja ngacungin jempol tangan. Dan... "Well Sir, my private symbol is a cup of coffee, rr.. I mean a glass of coffee... because:

Ini merk kopi favorit gue, yang Robusta lebih enak lohh~
- A spoon of Coffee means , the bitter taste of the coffee represents the bitter of my life. I believe that everyone in this world has undergone a single thing of the bitter things in his/her life. Eventhough it's bitter in my tounge, but there's an exotic effect; the caffein. I don't know why, caffein makes me better in every cases; doing assignments, mood boaster, spending the whole night, even for breakfast.

Hmm..  apapun merknya, yang penting manis kayak gue~
 - A spoon of sweet sugar means, sugar is always sweet and how can I face every single bitter thing in my life? I don't ruin, but I run it sweetly. It's fine if many bitter things struck me, whatsoever it is, I will solve it with many sweet ways just like a spoon of sugar.

Eh anyway, dibayar kok buat promosi*sumpah* hehehe
- A spoon of coffeemate means, it represents the colour of my life. Why? In this social life, I don't live alone and I need others, indeed I need many mates. I'm a social bone who love mingling so much. If I drink a coffee, a coffeemate or creamer makes the taste of the coffee better, and it changes its colour. When a spoon of coffee and a spoon of sugar don't change the colour, stay black. A creamer can change it into a brown one. Just like friends, they change my flat life =)... "

Well, itulah yang saya pikirkan selama tiga menit. Simpel, kan? Hehe. Tapi ternyata temen-temen di kelas saya juga punya private symbol yang lebih dahsyat dan menecengangkan looh. Ada yang bilang pohon adalah private symbolnya, karena pohon itu semakin meninggi tapi dia tetep bisa ngelindungin apapun yang dibawahnya, terus ada yang bilang topi caping, karena dari kecil dia pengen jadi petani (yang jelas udah ngasih kontribusi besar pada negara kita tercinta ini), dan juga ada yang puya jam tangan sebagai private symbolnya karena ayahnya pengen dia menghargai waktu sebaik mungkin. Waaaah, hebat-hebat yah! Nah, kalo gue dan temen-temen gue udah nemuin private symbolnya, gimana dengan lo guys?

Tuesday, March 22, 2011

Homesick Part II: Bang Thoyib Wanna Be

taken by: my eldest sista (Ardiaz Fitra) loc. Pantai Rebo
Oke, ini postingan dibikin bukan karna gue nyerah, ga mensyukuri nikmat, atau pengen kabur pulang ke NewYork Bangka yah. Tapi buat menyalurkan rasa kangen gue aja. Beda ga sih? Ya beda lah. Perasaan itu ga bisa lo manipulasi, tapi lo juga ga boleh terlalu terlena sama perasaan lo, karna umat manusia itu punya logika. Naaaaah, kali ini bukan logika gue yang bekerja, tapi perasaan gue <--- Gue juga pusing apa maksudnya.

Iya, gue udah bikin postingan tentang seberapa kangennya gue sama kampung halaman gue sebelumnya. Tapi, apa yang gue rasain kali ini lebih hebat. Kenapa? Karna ini bakal setahun gue ga menginjakkan kaki gue di Serumpun Sebalai, ketemu sama orang-orang Melayu yang sibuk di tengah-tengah kebisingan, meratiin orang-orang Khek yang lagi sibuk beribadah di Klenteng. Setahun mungkin belum lama yah, tapi tetep aja rindunya ga bisa disembunyiin.

Apa yah yang bikin gue kangen?
Hmm... engga tau.
Kok ga tau sih Yin?
Ga ngerti juga, rasanya rinduuu aja, tapi ga pengen lekas pulang. Gini, simpelnya perasaan gue tuh bilang kalo gue tuh rindu sejadi-jadinya... Sedangkan logika gue, buat apa sih gue pulang? Gue nih masih nothing, masih banyak yang harus gue perjuangin di sini.
Hmmm...
Ngerti ga lo?
Ngerti dooong, lo kan gue juga, gue kan lo juga =)
-____-" Yah beginilah dialog antara dua batin yang sama, ga jelas gimana gitu.
 
Temen-temen gue bilang gue sombong karna ga mau pulang. Kenapa sih? Di samping gue cantik ga punya duit buat pulang dan orangtua gue sering ke Bandung, gue tuh malu kali (nah gue juga bisa malu loh) belom jadi apa-apa, terus belom ada yang bisa gue banggain. Dan menurut gue, akan lebih dahsyat rasanya kalo beberapa tahun kemudian gue pulang kampung ngeliatin banyak perubahan yang bikin perasaan gue... (ga bisa gue jelasin nih gimana). Pokoknya 'WOW' banget lah.

Ini juga sebagai klarifikasi sama temen-temen gue, maaf yah bukannya ga mau ngumpul atau ikut reunian (reunian apaan kayak udah berapa puluh tahun aja =P). Kalo ditanya kangen atau engga, jujur lah gue kangen, rindu... Kalo ada kata yang melebihi dua kata itu, udah gue ketik nih!

Kadang gue sering 'ga sengaja' nyeritain semua tentang kampung halaman gue sama temen-temen kampus, ya gue tau mereka tampak ga tertarik dan pengen cepet-cepet berakhir cerita gue. Haha, gapapa. Gue masih bisa postingan di blog ini, walopun emang sedikit kemungkinan dibaca orang.

Well, gue bersyukur bisa ngerantau sekarang. Kenapa?
Saat ini lah gue hidup di zona yang ga aman sama sekali. Di saat SMA gue bisa manja sama nyokap, minta ini itu (walopun sebenernya sering ga dikabulin) tapi seenggaknya gue ngerasa aman banget kalo di rumah, tapi sekarang, gue sendirian (maksudnya bukan sendirian di Bandung yah) ngadepin berbagai sifat dan sudut pandang orang dari berbagai latar belakang. Saat gue punya masalah dan tanggung jawab yang lebih besar. Gue sadar, saat-saat inilah gue harus menikmati kesusahan demi kesusahan. Dan ga sedikit juga orang-orang yang maish stuck di daerahnya masing-masing, takut ngadepin dunia luar yang sama sekali mereka ga tau.

Nah, jadi walau akhirnya gue bakal jadi Mba'Thoyyib yang sangat cantik, gapapa lah. Asal gue nanti bisa ngerasain bayaran dari ini semua. Karena kata dosen Foundation of Literature gue:
       "You get what you've paid for, no less no more..."

n.b: Kenapa gambarnya ga nyambung? Sebenernya nyambung, soalnya gue kangen maen-maen di pantai...

Sunday, March 20, 2011

Grammar In Love (?)

Grammar..
Mengapa kau akhir-akhir ini menghantui
setiap lembar hariku di semester genap ini?
Saat batin tak lagi tenang
kau tersenyum dalam benak..
Saat raga tertatih dalam kelelahan
Kau merayu untuk dicumbu...

Sungguh,
aku tak bernafsu
aku tak bergairah padamu
aku tak mencintaimu...
 
Terlintas tak ingin mengacuhkanmu
tak ingin menggoreskan tinta demi tinta
kata demi kata
Diriku muak, diriku susah...
dengan setiap kata kerja,
semua kata benda, apalagi gerunds serta modals..

Tapi kau seolah candu
Jika kau tak kucumbu
diriku seolah miskin kalbu
dan memang benarnya diriku miskin ilmu
Maka kali ini aku ingin bercumbu
karna ternyata diriku sedang merindu ilmumu...

Friday, March 18, 2011

Gombal Warming: Dilarang Galau Saat Nge-gombal

Karena banyak respon positif dari banyak fans facebook users mengenai kumpulan status gombal gue yang garing, baiknya gue abadikan di blog aja. Gue persembahkan buat yang lagi PDKT, yang lagi galau, yang lagi kasmaran, yang lagi ditolak, yang lagi makan, yang lagi online, yang lagi dagang DVD, yang lagi jualan cireng bumbu ---- stooop!

Apaan sih Yin? -____-"

Eh okeh, sorry yah. Ini bukti kalo gue tuh mahasiswi cantik dodol yang merangkul semua lapisan masyarakat. Karena gue yakin - seyakin gue sama teori Charles Darwin - kalo semua orang itu butuh asupan GOMBAL intelek yang bisa mengubah kelabu menjadi haru, mengubah amarah mejadi tawa yang merekah, dan mengubah gue jadi lebih cantik  ketidakacuhan menjadi kerinduan.

                            --Random
1. Kalo bahu jalan buat mobil, bahu aku buat sandaran hatimu aja.
2. Tau ga tadi aku ngirimin malaikat loh ke rumahmu, tapi masa malaikatnya balik lagi, katanya dia ga sanggup liat kecantikan kamu.
3. Liat deh saking cantiknya kamu, Pak Soekarno di dompet aku aja ga bisa ngedip liat kamu.
4. Dari kecil aku belajar baca-tulis, sampe sekarang aku cuma bisa nulis nama kamu.
5. Eh kok punggung kamu ada yang aneh sih? Biasanya kan ada sayap putih yang menggantung?
6. Punya obat tidur ga? Aku ga bisa tidur mikirin kamu.

                           --Internet dan teknologi
1. Foursquare aku kok aneh banget? Check-in nya di hati kamu mulu nih.
2. Twitter aku juga aneh loh, cuma bisa mention kamu aja!
3. Kamu sering internetan kan? Hatiku diunduh mulu nih sama kamu.
4. Eh aku lagi upload loh, upload cintaku buat kamu.
5. Kok keyboard laptopku cuma ada huruf I L O V E Y O U sih?
6. Duh ponselku geter nih, kayaknya dari kamu deh. Soalnya hatiku juga geter...

                          --Ayah kamu pastiii..?
1. Ayah kamu orang Cina yah? Kamu udah mem-barongsai-kan hatiku sih.
2. Ayah kamu jurusan elektro yah? Kalo deket kamu, pasti nyetrum-nyetrum deh akunya.
3. Ayah kamu anggota tim SAR yah? Kamu udah mengevakuasi hatiku sih.
4. Ayah kamu musisi yah? Aku denger nada-nada cinta dari hatimu.
5. Ayah kamu montir kan? Pantes hati aku bisa kamu reparasi.
6. Ayah kamu jualan kopi yah? Abis cintamu bikin ketagihan kayak kaffein.
7. Ayah kamu tukang becak yah? Tuh kan cintaku tuh sebesar betis ayahmu!
8. Ayah kamu debt collector kan? Aku dikejar-kejar cintamu nih.
9. Ayah kamu tukang tambal ban? Kamu duah memompa hatiku nih.
10. Ayah kamu pasti punya tangan? Soalnya kamunya juga bisa merogoh hatiku.


Udah dulu yaaah. Kalo suka, ntar gue terbitkan lagi yang lebih garing. Yang perlu lo smeua ketahui adalah, orang yang bisa nge-gombal belum tentu sering nge-gombal! Salam gombal!

N.B: Daripada nge-galau mending nge-gombal! \m/

Friday, January 28, 2011

Tangerang-Jakarta digoyang

Hhhh. Fiuh. Hmpfh.

Sebenernya bukan liburan. Eh, liburan deh.
12 hari di Tangerang dan Jakarta.

Ngapain Yin?

Jualan cilok goreng. Yaa gue liburan!! *tepok jidat*

Selama 1 semester berkutat dengan paper dan kelas, gue eh supir travel Manis Manja (bukan nama yang sebenernya) tancap gas ke Tangerang. Tepatnya di BSD, rumah kakak perempuan gue. Tujuan liburan gue pada awalnya adalah hura-hura dan senang-senang serta ber-hedonis-ria. Tapi setelah dipikir-pikir, gue dapet duit darimana? Alhasil gue membatalka niat tidak baik itu. Well, pada saat itu gue belom sadar apa arti liburan itu sendiri. Yang gue pikirin cuma jalan-jalan.

Panas.
Satu kata yang mewakilkan perasaan gue. Eh maksudnya teh Tangerang panas pisan. Temen-temen pada nanyain sih kenapa gue ga liburan ke Belanda Bangka aja.Jawabannya adalah, misteri. (abaikan)
Oke, di Tangerang, gue ga ngapa-ngapain sih, main sama keponakan, ngabisin stok makanan, nemenin kakak belanja <--- ini dibilang ga ngapa-ngapain? -___-" Trus gue cabut ke Jakarta, tepatnya di Kebayoran Lama, tempet tante gue dan sepupu yang kebetulan seumuran. Di sana juga gue ga ngapa-ngapain, yah paling ke Pasar, ke ITC Mangga Dua, Blok M square <--- ini ngapa-ngapain!

Kebanyakansih di rumah.

Lha, liburan lo ngebosenin dong, Yin?

                             BIG NO!!
Weis sante braayy!

Liburan gue sama sekali engga ngebosenin! Kenapa kenapa kenapa? Ya, selama 12 hari itu, ternyata yang bikin otak gue refresh kembali itu adalah High Quality Time With Family, seperti:
- Becandaan bareng kakak.
-Nonton tipi sambil komen-komen ga jelas bareng kakak, sepupu, tante.
-Curhat ke tante.
-Belanja (MURAH) bareng sepupu.
-Maen sama keponakan.
-Ke pasar.
-Jajan dibayarin (hehehe).
-Ditraktir Pizza sama kakak.
Kalo gue bikin list, ini blog ga bakal muat loh =)

Kadang, liburan itu manfaatin waktu luang biar otak kembali seger, nah salah satunya kumpul sama keluarga. Karena disamping dikasih uang jajan (hehehe), keluarga adalag orang-orang yang paling deket sama kita =)

Nah, sekarang...

Time to wake up from my dream holiday and face the reality:

WELCOME SECOND SEMESTER !!


P.S: Thanks to Ak Ifa, Mas Yoga, Ak Diaz, Tante Lis, Nabila,Bang Reza =)

Thursday, January 6, 2011

Sebuah Observasi Definisi "Galau" Secara Tidak Ilmiah dan Sedikit Ngaco

GALAU <--- ?
Galau adalah sebuah kata yang lagi nge-trend di semua kalangan. Apalagi kalangan orang yang sedang melakukan proses keceng-mengeceng seseorang. Hmm, gue jadi inget lagu Titi DJ yang berjudul "Galau". Tapi, kenapa ya baru dewasa ini kata "galau" terkenal? Apakah orang galau semakin bertambah di dunia ini? Gue, Sandra Dewi Arinda Idris, mahasiswi cantik melakukan riset kecil-kecilan tentang definisi "galau" di Facebook dan Twitter (riset yang tidak ilmiah dan tidak layak untuk dicontoh). Ada 41 komentar yang lumayan membuat gue menganga lebar 3cm.
Galau itu...

Resah, gundah gulana, kacau...you name it!!!
by: Auntie Fatimah Zakie

Galau itu, Situasi di saat kamu tidak dapat berbuat apa-apa lagi karena tidak dapat berfikir jernih, dan jika kamu terlalu lama dalam keadaan ini maka akan membunuh karaktermu sendiri.
by: Dzikri Purnama

It's just what happen in my mind and myself, right now, but I dunno why! Damn, I really hate it !
by: Aulia Angesti

Susah didefinisikan, tapi bisa dirasakan..
by: Kang Reza Permana

Galau is when you feel so down with no reason, or maybe you know the reason but you can't explain it, or maybe kinda feelings you want to kill.
by: Alif Fauziyyah

Galau : gabunga emosi negatif yang didapat setelah berkontak dengan cinta yang tidak diharapkan oleh kau (dalam artian persaan negatif karena cinta yang lo pengen ga seseuai dengan lo).
by: Mohammad Gilang Shantika

Galau merupakan suatu perasaan dimana seseorang merasa dirinya terlalu ''OVER''
Lebih spesifiknya adalah overweight :D
by: Rahadian Muhammad <--- please ini orang beda sendiri tapi setelah gue pikir, gue pernah galau gara-gara berat badan.

Gue?
Agak tercengang dengan komentar yang bertubi-tubi. Setuju, sih. Mulai dari penjabaran yang ringkas dan 'ngena', panjang dan ribet, dan ngaco. I couldn't agree more! Tapi, mau tau ga definisi "galau" versi gue?

Ga mau, ah!

Sialan -___-"


Becanda, euy. Lo yang punya blog ini, dodol!

Oh iya ya? *tepok jidat*
Menurut gue, galau itu...

                 Saat gue kehabisan uang dan makanan!

Thanks.

Saturday, January 1, 2011

Cinta Satu Malam: Satu Malam Bercinta?

Don't judge a blog by its title #PepatahNgaco.

taken by: Alif. Loc: balkon atas rumah

31 Desember 2010- 01 Januari 2011.
Gue dan temen-temen kampus ngerayain ngadain acara malem taun baru-an. Kaya orang-orang pada umumnya sih: ngobrol, bakar-bakar (apa aja yang bisa (dan enak) dibakar), liat kembang api, bikin resolusi. Tapi, kita, BEDA *sound effect cinta satu malam, eh maju tak gentar aaargh pokoknya lagu yang serem lah!*
Kita dari... (apa aja boleh), ingin memperkenalkan personelnya:
- Rahma Arinda Syafiqah sebagai tuan rumah (maksudnya bukan yang punya rumah juga sih)
- Aulia Angesti sebagai Akbar. Di tahun 2011 ini dia dinobatkan ga jore lagi.
- Vera Yuristina sebagai Vera. Walo telat, tapi dia telat. Gue seneng banget dia dateng.
- Melisa Sabrina sebagaimana gue juga pusing.
- Alif Fauziyyah sebagai yang pegang- pegang gue kamera.
- Septie Handayanti sebagai bantal kehidupan <--- bukan gue yang bilang.
- Muhamad Rulian sebagai Pak RT.
- Mohammad Gilang SHANTIKA sebagai Bu RT.

Awalnya kita bingung mau bakar apaan. Sate atau ayam bakar? Atau ayamnya kita ajak karaokean. Si Alif bilang suruh ayamnya gali kubur sendiri aja. Akhirnya setelah menimbang, membungkus, dan menjual, kita memutuskan untuk bikin ayam bakar aja. Setelah personel lengkap (minus Vera yang dateng tengah malem, tengah malem, tengah malem) gue ajakin anak- anak ayam kumpul di balkon. Heran juga gue, belom jam 12 malem, kembang api udah adu mulut -adu-an aja.
taken by: Ruli, loc: balkon atas

Karna gue merasa ada gejala- gejala kurang puas di air muka mereka, akhirnya gue ajak mereka ke tempat yang paling tinggi se- dunia Setiabudhi Regency. Dengan nada yang meyakinkan gue bilang gue punya spot yang keren buat liat Bandung di malam hari (dengan kembang api tentunya). Padahal, gue ga yakin ada atau engga itu tempet. Pertama, kita mau naek mobil Alif aja, ternyata, sang mobil lagi pundung. Lucu deh, taun baruan malah dorong-dorong mobil. Jadinya aja naek motor *fiuuh*. Keberuntungan berpihak pada gue. Kita nemuin dua tempet yang... DAMN PRETTY COOL. Entah kenapa sang kamera tampak tidak bersahabat untuk meng-capture lampu-lampu kota yang berkilau dari atas. Jadinya aja, kita ga bisa mengabadikan pemandangan yang jarang kita liat ini. Harusnya backgroundnya lampu-lampu kota. Kata si Aw a.k.a Akbar, ini tempet ter-romantis yang pernah ia liat. Si Echi juga bilang gitu. Kita kasih nama bukit ini... Fireflies hill, eh Fireworks hill, eh Firehouse <--- Firehouse nama grup band, dodol!. Ah, gue lupa lagi deh namanya. Yang mau protes silahkan.
taken by: Ruli, loc: tempet tertinggi di Setiabudhi Regency

Sepulang dari Fire (Fire naon hill), ayam-ayam yang udah didandanbumbu siap dibakar. Gue sama Ruli sebagai ikan mas koki sangat senang karena ayam-ayam yang udah mateng bisa kita coba terlebih dahulu (ajaran sesat yang menyenangkan). Setelah semuanya mateng, kita (minus Mogi yang isi absen dulu  ke gajah kampung gajah dan Vera yang masih menghantui eh menuju ke TKP) melahap ayam-ayam yang terbakar oleh keganasan sang koki.
Yang taken siapa?? loc: halaman depan rumah

11.55 pm.
Vera dan Mogi dateng, kita kabur <--- mau kabur ke mana dodol?? Eh maksudnya kabur ke lantai atas, ke balkon! Protes aja lo!
Eh iya maaf- maaf -_____-"
Okay, sebenernya udah dari jam 7 malem kembang apinya meledak (gue bingung mau pake diksi apaan). Tapi pas teeeenggg...

12.00 am!!

Entah kenapa, suasana balkon atas yang sebelumnya gue rasa biasa-biasa aja. Malam ini, atmosfernya beda banget.
Kenapa beda, Yin?
Pertama, ada mereka.
Kedua, ada mereka.
Ketiga, ada mereka
Keempat, ada mereka...
Yang kelima? Nanggung amet -___-"
Okay, yang kelima ada kembang api dan teriakan resolusi dari kita. Salah satu teriakan yang paling gue suka adalah...
" Di tahun 2011 seorang Aulia Angesti ga bakal JORE lagi!"
Hemm, semangat dan optimis yang sangat gue suka walo gue tau ini musthail se mustahil-mustahilnya.

Tengah malem,
ternyata saatnya maen "Truth  Or Dare". Ini permainan yang sangat terkenal, jadi ga usah gue jelasin kali ya peraturannya.
Sayangnya, bagian ini gue sensor. Tapi, menurut gue, di bagian inilah malem taun baru-an KITA terasa BEDA.
Kenapa lo sensor sih, Yin?
Soalnya....
Kenapa? Kenapa? Kasih tau dong!
Soalnya gue cantik!! Udeh! Diem sih lo!
Zzzzz -______-"
Hehe, emang harus disensor, karna ini termasuk salah satu aturan permainan "Truth Or Dare". Di saat botol sialan menunjuk salah satu di antara kita, dan kita harus berlapang dada... (hahaha ga segitunya deh). Gue, Aw, Vera, Alif, Meli, Echi, Ruli, dan Mogi saling menggali dan merasakan setiap mozaik kehidupan. Masa lalu, masa suram, dan ekspektasi kuat di tahun 2011. What a midnite =)

Akhirnya, sisi kemanusiaan kita muncul juga. Ga kuat begadang. Gue tidur duluan dan disusul dengan personel yang laen. Aw pun mulai beraksi, ngorok (berharap beliau bikin resolusi 2011 ga ngorok lagi).

01 Januari 2011.
Sabtu pagi yang cerah.
Kita semua pun kembali ga normal.


P.S: Ada yang cinlok.

taken by: Alif, loc: balkon atas

Mogi: *maen gitar* *ga kobe* Gue: *ah pura-pura ga kobe ah*


Ruang tengah, ngapain?
Pasukan siap ke Firenaon Hill, loc: pos satpam
no comment
Penjahat ayam kelas ayam
What a new year's eve =)