Wednesday, December 22, 2010

We Love You Guys Who Leave This Temporary World

Mungkin banyak orang ya yang pernah merasa ditinggalkan dengan arti yang sebenarnya. Setiap detik selalu aja ada manusia yang pergi duluan ke alam yang berbeda.Sebagian orang pernah ditinggalkan orang terdekat. Dan saya termasuk orang yang bersyukur, masih bisa ngerasain nasehat-nasehat dari orangtua. Masih banyak yang dapat saya perbaiki. Tapi saya sadar, setiap manusia di dunia ini pasti akan ditinggalkan dan meninggalkan.

20 Desember 2010.
Bukan, ini bukan hari yang spesial, bukan juga hari besar, tapi hari yang sangat mengejutkan bagi teman-teman saya dan saya. Berawal dari sms. Saya adalah orang yang sangat akan terganggu kalo ada sms ataupun panggilan telpon ketika saya lagi nonton DVD. Tapi entah kenapa, saya rasa saya harus membuka inbox ponsel yang baru saja berbunyi. Innalillahi wa innailaihi roji'un...
Salah seorang temen SMA saya telah berpulang ke rahmatullah.. Secepat itukah? Semudah itukah?

Ini membuat saya takut. Kematian. Siapa yang bisa memprediksi? Tidak ada. Udah siap dengan kata "kematian"? Belum. Saya merinding. Kemudian saya ingat, umur almarhum sama dengan umur saya, 18tahun! Tapi kematian ga bisa mengenal umur. Yang saya pikirkan pada saat mendengar kabar duka itu adalah, "Meninggal itu sakit ga sih? Mana cukup bekal saya sekarang? Apa takdir umur saya akan panjang?"
Andai orang yang sudah meninggal bisa nyeritain pengalaman mereka dan kita mengetahui kapan DEADline kita, kemungkinan neraka akan sepi penghuni. Hmpf, setelah saya menerima kabar duka tersebut, maghrib datang. Tiba-tiba saya menangis dalam sholat saya. Merenungi apa sih yang udah saya lakuin selama 18tahun ini? Kebanyakannya tidak terlalu mulia...

Hadi Nugraha. Teman sekelas saya saat kelas X. Dan tetap menjadi teman seperjuangan saya selama 3tahun menjadi pasukan putih abu-abu. Perpisahan SMA rasanya baru kemarin. Dan itu menjadi perpisahan saya dengan almarhum. 
Setaun yang lalu, 30 November 2009, Bryan Graudi Jeffri meninggalkan kami. Bahkan almarhum ga sempet jadi partner in crime kami saat Ujian Nasional. Almarhum udah terlanjur dibawa dan dikebumikan di Padang.

"Semua hal itu udah diatur, termasuk ajal. Jadi, hiduplah seakan-akan hari ini adalah hari terakhir kita hidup."

I can't even move on. I still get stucked with this useless pleasure....


P.S: We love you, 
        Bryan Graudi Jeffri (Pangkalpinang, 30 November 2009)
        Hadi Nugraha (Yogyakarta, 20 Desember 2010)

No comments:

Post a Comment